Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) - Definisi, Komposisi, Cara Pembuatan dan Interpretasi Hasil


Eosin Methylen Blue Agar atau disingkat EMBA adalah salah satu medium pertumbuhan bakteri yang mempunyai sifat selektif dan diferensial. Medium ini sering digunakan untuk mengisolasi dan mendeteksi kelompok bakteri koliform dalam pengujian sampel air secara mikrobiologi. Pertumbuhan bakteri koliform pada medium ini menunjukkan bahwa sampel yang diuji terkontaminasi oleh bakteri patogen.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Definisi dan Kegunaan Medium EMBA

Medium Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) termasuk jenis medium yang bersifat selektif dan diferesial. Medium ini dikembangkan oleh Holt-Harris dan Teague pada tahun 1916, untuk membedakan tipe pertumbuhan koloni bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dengan yang tidak dapat memfermentasi laktosa. Komponen medium EMBA juga ditambahkan gula sukrosa untuk membedakan antara koloni bakteri koliform yang mampu memfermentasi sukrosa lebih cepat daripada gulu laktosa, dengan koloni bakteri yang tidak mampu memfermentasi sukrosa.

Bakteri koliform mempunyai ciri-ciri Gram negatif, tidak bisa membentuk endospora, dapat memfermentasi laktosa dan dapat menghasilkan gas. Bakteri koliform juga dibedakan menjadi koliform fekal dan non-fekal. Koliform fekal adalah bakteri koliform yang berasal dari saluran pencernaan (tinja) organisme berdarah panas, sedangkan koliform non-fekal adalah bakteri koliform yang berasal dari jasad tumbuhan atau hewan yang mati. Sebagaian besar bakteri koliform fekal bersifat patogen karena dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan manusia, bahkan dapat menyebabkan kanker. Contoh bakteri koliform fekal antara lain Escherichia coli, dan Salmonella spp., dan contoh koliform non-fekal antara lain Citrobacter, Enterobacter, dan Klebsiella.

Adanya bakteri koliform fekal yang terdeteksi dalam suatu badan air (sumur/sungai/danau) menggunakan medium EMBA dapat menjadi indikator telah terjadinya pencemaran yang berasal dari limbah sanitasi seperti septic tank. Selain itu kehadiran bakteri koliform juga selalau berkorelasi dengan kehadiran patogen lainnya seperti virus, jamur dan protozoa dalam suatu badan air.

B. Prinsip Medium EMBA

Medium EMBA bersifat selektif dan diferensial terhadap kelompok bakteri koliform karena dalam medium ini mengandung komponen khusus yang dapat menghambat pertumbuhan kelompok bakteri Gram positif dan beberapa jenis yeast. Selain itu di dalam komponen medium juga memiliki indikator warna tertentu yang mampu membedakan pertumbuhan koloni bakteri.

Bakteri koliform akan memfermentasi laktosa dan menghasilkan asam dan menurunkan nilai pH medium EMBA. pH asam pada medium EMBA akan bereaksi dengan Eosin Y dan Methylene Blue dan menghasilkan warna kompleks berwarna ungu gelap atau warna hijau metalik. Warna hijau metalik ini merupakan indikator bahwa sifat bakteri dapat memfermtasi laktosa dengan kuat dan/atau bakteri yang dapat memfermentasi sukrosa. Sifat tersebut dimiliki oleh kelompok bakteri koliform fekal.

Pada bakteri yang memfermentasi laktosa secara lambat akan menghasilkan asam dengan jumlah yang sedikit sehingga koloni akan berwarna coklat atau merah muda. Pada bakteri yang tidak dapat memfermentasi laktosa koloni akan berwarna merah muda atau transparan. Sifat tersebut dimiliki oleh kelompok bakteri koliform non-fekal.

C. Komposisi Medium EMBA 

Komposisi medium EMBA adalah sebagai berikut:

KomposisiSatuan
Pepton10 gram
Laktosa10 gram
Dipotassium hydrogen phosphate2 gram
Eosin Y0,4 gram
Methylene blue0,065 gram
Agar15 gram
Distilled Water1 liter
Final pH 6,8 ± 0.2 @ 25°C

Fungsi dari masing-masing komponen medium EMBA adalah sebagai berikut:

  1. Pepton : untuk menyediakan nitrogen, vitamin, mineral dan asam amino esensial untuk pertumbuhan bakteri.
  2. Laktosa : untuk meyediakan sumber karbohidrat untuk difermentasi bakteri sehingga dapat membedakan koloni bakteri yang bisa memfermentasi laktosa dengan koloni bakteri yang tidak memfermentasi laktosa.
  3. Sukrosa : untuk meyediakan sumber karbohidrat untuk difermentasi bakteri sehingga dapat membedakan koloni bakteri coliform dengan koloni bakteri koliform. 
  4. Dipotassium phosphate (K2HPO4) : untuk menyediakan elektrolit dan keseimbangan osmotik. 
  5. Eosin Y : sebagai indikator pH serta menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. 
  6. Methylene blue : sebagai indikator pH serta menghambat pertumbuhan bakteri gram positif. 
  7. Agar : untuk memadatkan media.

D. Cara Membuat Medium EMBA - Oxoid

Cara membuat medium EMBA berdasarkan formulasi dari Oxoid adalah sebagai berikut:
  1. Formula EMBA adalah 37.5 gram / liter akuades. Jadi untuk membuat 1 liter / 1000 ml medium dibutuhkan sebanyak 37,5 gram serbuk medium EMBA yang dilarutkan kedalam 1 liter akuades.
  2. Timbang medium menggunanakan timbangan analitik agar lebih presisi.
  3. Larutkan 37,5 gram medium kedalam 1 liter akuades dengan cara dipanaskan pada suhu 80°C sambil diaduk menggunakan alat hot plate and magnetic stirrer. Pastikan medium larut dengan sempurna dan tidak terjadi penggumpalan.
  4. Atur pH medium hingga mencapai 6,8 ± 0,2.
  5. Mengatur pH medium dapat menggunakan alat pH meter agar hasilnya lebih akurat. Apabila saat pengukuran awal medium mempunyai pH diatas 6,8 maka dapat ditambah larutan HCL sedikit demi sedikit. Dan sebaliknya apabila pH medium lebih rendah dari 6,8 dapat ditambah larutan NaOH.   
  6. Medium yang telah jadi dimasukkan kedalam erlenmeyer, tabung reaksi / tabung vial atau sesuai kebutuhan kemudian ditutup dengan tidak rapat / renggang.
  7. Sterilisasi medium menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 2 Atm selama 15 menit.
  8. Setelah disterilisasi dan medium masih bersifat cair, medium dalam tabung reaksi dimiringkan hingga 45- 50°C. Medium dalam erlenmeyer dituang dalam cawan steril secara aseptis.
  9. Tunggu medium hingga memadat dan simpan pada suhu 2-8°C apabila tidak digunakan.
 

E. Interpretasi Hasil Uji pada Medium EMBA

  • Escherichia coli : ukuran diameter koloni 2-3mm diameter, berwarna metalik kehijauan mengkilap, bagian tengah koloni berwarna ungu.
  • Enterobacter aerogenes : ukuran diameter koloni 4-6 mm, bentuk koloni raised dan mucoid, bagian tengah koloni berwarna abu-abu coklat. 



F. Sumber & Referensi

  • American Public Health Association (1980) Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. 15th Edn. APHA Inc. Washington DC.
  • Hajna AA, Perry CA. 1943. Comparative study of presumptive and confirmative media for bacteria of the coliform group and for fecal Streptococci. Am J Publ Hlth 33:550-556.
  • http://www.medlab.id
  • http://www.oxoid.com/
  • Levine M. (1918) J. Infect. Dis. 23. 43-47.
  • Wanger, Audrey, Violeta Chavez, Richard S.P. Huang, Amer Wahed, Jeffrey K. Actor, Amitava Dasgupta. 2017. Microbiology and Molecular Diagnosis in Pathology Chapter 4 - Media for the Clinical Microbiology Laboratory Pages 51-60, Elsevier ISBN 9780128053515.
  • Weld Julia T. (1952) Arch. Dermat. Syph. 66. 691-694.
  • Weld Julia T. (1953) Arch. Dermat. Syph. 67(5). 473-478.

0 Response to "Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) - Definisi, Komposisi, Cara Pembuatan dan Interpretasi Hasil"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel