Perbedaan Pour Plate dan Spread Plate

Pour plate dan spread plate adalah teknik yang sering digunakan dalam praktik mikrobiologi untuk menanam mikroorganisme pada suatu medium pertumbuhan. Medium pertumbuhan mengandung agar sebagai pemadat yang digunakakan sebagai substrat pertumbuhan mikroorganisme. Kedua teknik ini mampu mengakomodasi pertumbuhan mikroorgansime sesuai dengan sifat dari mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Teknik Pour Plate

1. Definisi Teknik Pour Plate

Pour plate berdasarkan kata bahasanya berarti cawan tuang. Berdasarkan definisinya teknik pour plate adalah teknik untuk menanam mikroorganisme dengan cara menuang suspensi mikroorganisme dalam medium agar yang belum memadat. Sehingga suspensi mikroorganasime akan terdispersi diseluruh bagian medium pertumbuhan, baik di bagian permukaan, tengah maupun dasar medium.

2. Prinsip Teknik Pour Plate

Prinsip teknik pour plate adalah dengan mencampurkan suspensi mikroorganisme dengan besaran volume 1 ml ke dalam 15 ml medium agar steril. Medium agar yang digunakan masih dalam keadaan cair/meleleh dengan kurang lebih suhunya antara 40-45°C. Rentang suhu tersebut masih dapat ditoleransi oleh mikroorganisme, namun jika suhunya terlalu tinggi dapat menyebabkan kematian pada sel mikroorganisme.

Setelah tercampur dengan baik dan medium agar memadat, kemudian dilakukan inkubasi. Inkubasi dilakukan selama 24-48 jam pada suhu 37 °C atau menyesuaikan sifat mikroorganisme yang ditumbuhkan. Setelah selesai inkubasi akan tampak pertumbuhan koloni mikroorganisme pada permukaan atas, tengah maupun dasar medium.

Mikroorganisme aerob hanya tumbuh pada permukaan atas medium, mikroorganisme mikroaerofilik akan tumbuhan di bawah permukaan medium, mikroorganisme aerob fakultatif akan tumbuh di tengah-tengah medium, sedangkan mikroorganisme anaerob obligat akan tumbuh di dasar medium.

3. Kegunaan Teknik Pour Plate

Teknik pour plate berguna untuk melakukan isolasi dan menghitung total koloni mikroorganisme pada suatu sampel. Mikroorganisme yang dapat ditumbuhan pada teknik ini juga memiliki beragam sifat seperti aerob, aerob fakultatif, mikroaerofilik dan anaerob obligat. Sifat mikroorganisme akan terlihat berdasarkan letak pertumbuhannya pada medium pertumbuhan.

4. Cara Kerja Teknik Pour Plate

  • Tuangkan 1 ml suspensi mikroorganime ke dalam cawan petri steril secara aseptis.
  • Tuangkan 15 ml medium agar yang masih cair (bersuhu 40-45°C) ke dalam cawan petri secara aseptis.
  • Goyang-goyangkan cawan petri agar suspensi tercampur dengan merata.
  • Tunggu medium hingga memadat.
  • Inkubasi medium selama 24-48 jam pada suhu 37°C untuk menumbuhkan koloni mikroorgnisme.
 

 

B. Teknik Spread Plate

1. Definisi Teknik Spread Plate

Pour plate menurut bahasa berarti cawan sebar. Jadi pour plate adalah teknik untuk menanam mikroorganisme dengan cara menyebarkan suspensi mikroorganisme pada permukaan medium agar. Suspensi mikroorganisme diratakan diseluruh permukaan medium agar steril dengan besaran volume tertentu. Pertumbuhan mikroorganisme akan tampak dengan pembentukan koloni setelah dilakukan inkubasi.

2. Prinsip Teknik Spread Plate

Prinsip teknik spread plate adalah dengan menanam suspensi mikroorganisme dengan volume 0,1 ml pada permukaan medium agar yang sebelumnya telah memadat. Suspensi mikroorganisme diratakan diseluruh permukaan medium menggunakan alat penyebar secara aseptis. Setelah diinkubasi koloni mikroorgnanisme hanya akan tumbuh pada permukaan medium. Sehingga mikroorganisme dengan sifat aerob yang dapat tumbuh dengan baik.

3. Kegunaan Teknik Spread Plate

Teknik spread plate berguna untuk melakukan isolasi dan menghitung total koloni mikroorganisme pada suatu sampel. Teknik ini hanya mengakomodir mikroorganisme yang memiliki sifat aerob. Apabila dalam sampel terdapat mikroorganisme yang bersifat mikroaerofilik dan anaerob, maka tidak dapat tumbuh dengan baik.

4. Cara Kerja Teknik Spread Plate 

  • Sediakan medium agar steril dalam cawan petri.
  • Tuangkan 0,1 ml suspensi mikroorganisme pada permukaan medium agar secara aseptis.
  • Ratakan suspensi dengan menggunakan batang L atau batang Drugalsky secara septis hingga merata.
  • Inkubasi medium selama 24-48 jam pada suhu 37 °C untuk menumbuhkan koloni mikroorgnisme. 
 

C. Perbedaan Pour Plate dan Spread Plate

PerbedaanPour PlateSpread Plate
DefinisiCawan tuang
Cawan sebar
KegunaanIsolasi dan menghitung koloni mikroorganisme yang bersifat aerob, aerob fakultatif, mikroaerofilik, dan anaerob obligat.
Isolasi dan menghitung koloni mikroorganisme yang bersifat aerob
Volume Suspensi1 ml
0,5 ml
Jenis MediumMedium agar yang masih cair
Medium agar yang sudah memadat

D. Sumber & Referensi

  • Textbook of Microbiology and Immunology (2012), 2nd Editions. Subah Chandra Parija. ISBN: 978-81-312-2810-4
  • Practical Handbook of Microbiology, 2nd Edition.Edited by Emanuel Goldman and Lorrence H. Green. CRC Press. Taylor & Francis Group. 6000 Broken Sound Parkway NW, Suite 300. 6000 Broken Sound Parkway NW, Suite 300.
  • Pour Plate Method- Definition, Principle, Procedure, Uses (Micobenotes.com).
  • Spread Plate Method- Definition, Principle, Procedure, Uses (Micobenotes.com).

0 Response to "Perbedaan Pour Plate dan Spread Plate"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel