Komponen - Komponen Sel Bakteri Beserta Fungsinya


Bakteri adalah makhluk kecil yang tak kasat mata dan diperlukan alat bantu penglihatan seperti Mikroskop untuk dapat mengamatinya. Menurut sejarahnya bakteri pertama kali dikenalkan oleh seorang ilmuan asal Jerman bernama Christian Gottfried Ehrenberg pada tahun 1838. Kata bakteri diambil dari bahasa Yunani βακτηριον (bakterion) yang merupakan bentuk diminutif dari βακτηρία (bakteria) yang memiliki arti "batang" atau "tongkat". Batang adalah penampakan bentuk dari sel bakteri saat pertama kali diamati dibawah mikroskop.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Definisi dan Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri adalah kelompok mikroorganisme bersel satu (uniseluler) dengan tipe sel Prokariot (tidak memiliki membran inti sel). Bakteri diklasifikasikan pada kingdom Monera menurut sistem klasifikasi 5 Kingdom Whittaker. Kemudian bakteri menjadi Domain tersendiri yaitu Domain Bacteria pada sistem klasifikasi 3 Domain dari Woese.

Klasifikasi 3 domain memisahkan antara kelompok Bakteri dan Archaea yang awalnya dikelompokkan dalam 1 kingdom sama. Hal ini didasarkan pada perbedaan komponen-komponen tubuh dan garis keturunan berdasarkan analisis gen 16S rRNA.

Sel bakteri memiliki ciri-ciri memiliki bentuk seperti bola/bulat (cocci), batang (bacil), atau spiral. Ukuran sel bakteri cukup beragam antara 0,2 - 5 mikrometer.

Contoh spesies bakteri adalah Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Salmonella typhii, Mycobacterium tuberculose, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, Agrobacterium tumefacient dll. 

B. Komponen Sel Bakteri dan Fungsinya

Sel bakteri mempunyai komponen tubuh yang sangat sederhana dan membedakannya dengan komponen sel Eukariot (sel tumbuhan, sel hewan, sel protozoa, sel alga dan sel jamur). Namun setiap komponen sel bakteri memiliki peran yang sanga kompleks dalam menyokong kehidupan sel. 

Komponen sel bakteri yang sudah diketahui diantaranya adalah dinding sel, membran sitoplasma, anak inti (nukleolus), sitoplasma (cairan sel), plasmid dan ribosom. Namun di beberapa spesies bakteri juga terdapat komponen seperti endospora (kapsul), fili dan flagela.


1. Dinding Sel

Dinding sel merupakan struktur luar sel bakteri yang berfungsi untuk melindungi komponen sel lainnya. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran sitoplasmik.

Peptidoglikan adalah struktur komplek polisakarida yang mengandung 2 jenis gula turunan berupa asam-N-asetil glukosamin dan asam N-asetilmuramat yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosidik. Peptidoglikan berperan dalam mengeraskan dan memberikan bentuk sel. 

Setiap spesies bakteri memiliki konsentrasi peptidoglikan yang berbeda-beda sehingga akan membedan bakteri menjadi 2 kelompok utama yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif.

Bakteri Gram positif memiliki konsentrasi peptidoglikan tinggi pada dinding selnya, sedangkan bakteri Gram negatif memiliki konsentrasi peptidoglikan rendah pada dinding selnya.

2. Membran sitoplasma

Membran sitoplasma merupakan lapisan dalam sel bakteri yang terletak setelah dinding sel dan tersusun atas molekul fosfolipid dan protein. Membran sitoplasma juga bersifat dinamis dan terus beradaptasi dengan perubahan kondisi.

Fungsi membran sitoplasma adalah untuk membungkus bagian dalam bakteri, membatasi cairan sel dengan dinding sel dan sebagai unit pengatur keluar-masuknya molekul kedalam sel atau disebut juga selective permeable.

3. Anak inti (nukleolus)

Anak inti atau nukleolus adalah sebuah materi genetik berupa DNA yang berada di dalam cairan sel. Nukleolus tidak dilapisi oleh membran inti, sehingga bakteri disebut sel Prokariot. Pro = belum dan Karyon = membran inti.

Bentuk DNA bakteri adalah melingkar atau sirkuler yang secara langsung bercampur dengan komponen lain di dalam sitoplasma.

Fungsi nukleolus adalah untuk mengatur aktifitas internal sel bakteri, dengan cara mengatur proses sintesis protein. 

4. Sitoplasma (cairan sel)

Sitoplasma atau cairan sel adalah suatu cairan tidak berwarna (bening) yang tersusun dari air, bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), enzim dan garam-garam mineral. Di dalam sitoplasma terdapat komponen sel bakteri lain yang mengapung secara bebas. Diantaranya adalah ribosom, plasmid, ribosom dan asam nukleat. 

Fungsi sitoplasma adalah sebgai tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri meliputi sintesis protein dan respirasi sel.

5. Plasmid

Plasmid adalah DNA tambahan pada sel bakteri, atau disebut juga DNA ekstrakromosomal. Plasmid berbentuk sirkuler dan berukuran pendek yang dapat bereplikasi secara otonom tanpa tergantung pada DNA utama. Di dalam satu sel bakteri dapat ditemukan lebih dari satu plasmid dengan ukuran yang sangat bervariasi.

Fungsi plasmid adalah untuk menyandi gen-gen tertentu yang diperlukan sel bakteri agar dapat bertahan hidup pada keadaan yang kurang menguntungkan. Apabila lingkungan sudah kembali normal, DNA plasmid dapat dibuang karena tidak digunakan.

6. Ribosom

Ribosom adalah suatu unit berbentuk bulat yang mengapung di dalam sitoplasma sel bakteri. Ribosom sel bakteri (kebanyakan prokariot) memiliki ukuran berat yang dinyatakan dalam satuan S (Svedberg) yaitu seberat 70S. Sedangkan pada eukariot memiliki berat 80S.

Ribosom berfungsi sebagai unit sintesis protein dengan cara menenerjemahkan kode genetik dari asam nukleat (DNA) melalui serangkaian perintah biologis, yang disebut dengan istilah Dogma Sentral Biologi Molekuler.

7. Kapsul / Endospora

Kapsul bakteri disebut juga dengan endospora bakteri adalah struktur yang melapisi bagian terluar sel bakteri. Struktur ini tersusun oleh lapisan polisakarida yang sangat kuat dan tahan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim.

Struktur Kapsul atau endospora dapat ditemukan pada beberapa spesies bakteri dari kelompok bakteri gram negatif dan gram positif. Kapsul bakteri hanya terbentuk pada saat berada pada fase dorman atau fase inaktif untuk sementara. Setelah lingkungan kembali normal, kapsul bakteri akan pecah dan sel bakteri aktif kembali. Sehingga fungsi dari kapsul bakteri adalah untuk melindungi sel bakteri dari kerusakan, bahkan kematian sel saat berada dilingkungan yang tidak menguntungkan.

8. Fili (Pilus)

Fili atau Pilus adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel. Fili juga disebut sebagai bulu getar yang tersusun dari molekul protein. Fili hanya terdapat pada bakteri Gram negatif, contohnya Escherichia coli.

Fungsi Fili adalah sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi atau istilah lain dari reproduksi seksual. Konjugasi menyebabkan terjadinya pertukaran materi genetik antar sel bakteri yang berfungsi untuk melanggengkan eksistensi di lingkungan. Selain itu, fili juga berfungsi sebagai pelekat antara sel bakteri yang satu dengan sel bakteri lainnya.

9. Flagella

Flagela adalah sebuah struktur filamen sitoplasmik yang komplek dan menonjol ke arah dinding sel bakteri. Flagela tersusun oleh sebuah protein bernama flagelin, tidak bercabang, berukuran panjang mirip seperti cambuk dan tersemat diantara selaput membran sel. Ukuran diameter flagel antara 12-30 nm dengan panjang 5-16 µm.

Fungsi utama flagela pada bakteri adalah untuk motilitas, yaitu dengan cara berenang atau meluncur. Kemampuan berenan atau meluncur bakteri adalah sebagai salah satu upaya untuk bertahan hidup di lingkungan.

C. Sumber & Referensi

  • Madigan, M.T., martinko, J.M., dan Brock, T.D. 2006. Brock biology of Microorganism. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

1 Response to "Komponen - Komponen Sel Bakteri Beserta Fungsinya"

  1. Sega Wireless Controller for your Switch Online 온라인카지노 온라인카지노 ミスティーノ ミスティーノ matchpoint matchpoint 642Best MLB Bets Today | Top MLB Bets Today | ThTopBet

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel