Wabah Penyakit Cacar Monyet


Ditengah pandemi Covid-19 di seluruh dunia maupun di Indonesia yang mulai melandai, WHO kembali dikejutkan dengan adanya laporan kasus penyakit cacar monyet (monkeypox) dari negara-negara yang belum pernah terjangkit penyakit ini (non-endemik). Indonesia menjadi salah satu negara non-endemik yang beberapa waktu lalu terdapat satu warga yang terjangkit penyaki cacar monyet.

Menurut laporan WHO, cacar monyet telah meluas ke 12 negara non-endemik yang berada di 3 regional WHO, yaitu regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific. Hal ini tentu saja menyedot perhatian masyarakat dan juga pemerintah, dan mulai banyak berkembang spekulasi tentang penyakit ini. Lalu apa sebenarnya penyakit cacar monyet atau yang secara internasional dikenal sebagai monkeypox ini.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Sejarah Penemuan Infeksi Cacar Monyet

Seperti namanya, cacar monyet adalah wabah penyakit mirip cacar yang menjangkit sekelompok monyet saat pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958. Cacar monyet disebabkan oleh infeksi virus yang diberi nama monkeypox. Virus ini termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Lalu pada tahun 1970 ditemukan kasus transmisi cacar monyet pertama ke manusia, yang ditemukan menginfeksi warga di negara Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menyebar luas dan menginfeksi orang-orang di beberapa negara, seperti di Afrika Tengah dan Barat, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, dan Sierra Leone.

B. Virus Cacar Monyet

Virus cacar monyet merupakan virus berselubung dengan materi genetik berupa DNA beruntai ganda, yang termasuk ke dalam famili Poxviridae dan genus Orthopoxvirus. Terdapat 2 perbedaan tipe Klade genetik antara virus cacar monyet yang ditemukan di Afrika Tengah dan di Afrika Barat. Tipe virus cacar monyet dari Afrika Tengah lebih menular dan menyebabkan infeksi lebih parah dibanding tipe Afrika Barat.

C. Cara Penularan Virus Cacar Monyet

Virus cacar monyet diketahui memiliki banyak inang, diantaranya adalah tupai tanah, tupai pohon, tikus dan beberapa spesies primata. Penularan pada manusia terjadi karena adanya transmisi virus dari inang hewan ke manusia atau disebut Zoonosis. Zoonosis dapat terjadi karena adanya kontak secara langsung dengan darah, cairan tubuh, lesi mukosal dengan hewan yang terinfeksi. Kemudian juga dapat melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Selanjutnya penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

D. Gejala Infeksi Cacar Monyet pada Manusia

Gejala cacar monyet yang menginfeksi manusia mirip dengan gejala cacar air pada umumnya, namun lebih ringan. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Perbedaan utama antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari.

E. Pencegahan Infeksi Cacar Monyet

Pencegahan penularan virus cacar monyet dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi inang atau reservoir virus.
  2. Hindari kontak dengan benda atau barang yang bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  3. Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  4. Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
  6. Memasak daging hewan dengan benar dan matang.
  7. Melakukan vaksinasi untuk virus monkeypox.
 

F. Sumber & Referensi

  • cdc.gov
  • b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id
  • who.int

0 Response to "Wabah Penyakit Cacar Monyet"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel