Remdesivir - Sebuah Harapan dari Ketidakpastian Pandemi COVID-19



{tocify} $title={Daftar isi}

A. Definisi Remdesivir

Remdesivir adalah suatu analog nukleotida adenosin yang mempunyai spektrum luas sebagai obat antiviral yang mampu menghambat aktivitas beberapa virus RNA. Pada tahun 2014 Remdesivir dikembangkan dan diproduksi oleh Gilead Sciences yang merupakan perusahaan farmasi Amerika Serikat untuk menangani kasus infeksi yang disebabkan virus Ebola Haemoragi (EBV) dan virus Marburg. 

Efek antiviral remdesivir telah diuji dan didemonstrasikan didalam kultur sel primata (bukan manusia) dan secara keseluruhan dapat dijelaskan mekanisme penghambatannya terhadap enzim RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) virus Ebola. Penelitian pra-klinis tebaru menunjukkan bahwa antiviral remdesivir dapat mencegah proses replikasi virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19 yang saat ini masih menjadi pandemi global.

B. Mekanisme Kerja Remdesivir

Remdesivir ditemukan oleh ilmuan dari laboratorium Götte yang melihat cara kerja enzim polimerase virus MERS yang mampu menambahkan senyawa Remdesivir saat menyintesis RNA. Senyawa kimia Remdesivir yang berupa analog nukleotida adenosin dikenali oleh enzim polimerase  virus, sehingga akan diproses dengan cara ditambahkan kedalam untai RNA pada saat terjadinya sintesis RNA virus.

Ditambahkannya gugus senyawa Remdesivir menyebabkan enzim polimerase akan berhenti menambahkan subunit penyusun RNA berikutnya, sehingga genom virus tidak dapat terbentuk seutuhnya. Genom yang 'cacat' menyebabkan ketidakmampuan virus merakit bagian-bagian tubuh lainnya, dan menurukan tingkat virulensi virus.

C. Peluang Remdesivir Sebagai Antiviral Covid-19

Mekanisme Remdesivir diuji coba terhadap COVID-19, karena mempunyai jenis enzim polimerase yang sama. Remdesivir ternyata juga mampu merusak kinerja enzim polimerase virus SARS CoV-2 (Covid-19).

Enzim SARS CoV-2 yang berupa RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) akan diganggu kinerjanya oleh analog nukleotida adenosin Remdesivir berupa senyawa aktif GS-441524, sehingga akan menghindari pembacaan exoribonuklease virus (ExoN). Hal ini menyebabkan menurunnya produk RNA virus yang diproduksi.

Menurunnya produk RNA virus diiluti dengan menurunnya produk struktur protein virus, seperti protein spike, membrane, envelope dan nukleokapsid. Keempat protein ini sangat penting dalam pembentukan struktur virus.

 

D. Uji Coba Remdesivir Sebagai Antiviral Covid-19

Pada bulan Februari 2020 penelitian menunjukkan bahwa Remdesivir mampu menurunkan infeksi virus SARS CoV-2 dalam sel manusia yang ditumbuhkan di laboratorium (invitro).

Penelitian klinis Remdesivir untuk mengobati pasien COVID-19 telah dilakukan oleh Jonathan Grein beserta kolega. Hasil penelitian menunjukkan dari 61 dengan gejala infeksi berat COVID-19, 8 pasien tidak dapat dianalisis hasinya (karena tidak ada data perlakuan awal dan terjari galat), 36 orang (68% / 36 dari 53) menunjukkan peningkatan parameter kesehatan selama 18 hari pengamatan, dan kabar dukanya terdapat 7 pasien (18%) megalami kematian. 

Pada tanggal 29 April 2020, Anthony Fauci selaku direktur US National Institute of Allergy Infectious Diseases (NIAID) mengumumkan hasil uji coba klinis Remdsivir yang telah diujicobakan terhadap lebih dari 1000 pasien COVID-19. Hasilnya menunjukkan dari 1000 orang pasien kembali sembuh setelah dirawat dengan obat antiviral Remdesivir dalam tempo waktu rata-rata 11 hari. 

Sehingga sebuah harapan berkembang dari Remdesivir dalam mengobati penyakit COVID-19 terutama ditujukan untuk kasus infeksi berat.

E. Sumber & Referensi

  • Grein, J. et al. Compassionate use of Remdesivir for patient with severe covid-19. NEJM, 2020, 10 April. DOI: DOI: 10.1056/NEJMoa2007016.
  • Le Bras, A. Efficacy of Remdesivir in a rhesus macaque of MERS-CoV infection. Lab Anim 49, 150 (2020). https://doi.org/10.1038/s41684-020-0537-x.
  • Ledford, H. Hopes Rise for coronavirus drug remdesivir. Nature News Article, 2020, 29 AprilDOI: 10.1038/d41586-020-01295-8.
  • Tchesnokov, E.P., Feng, J.Y dan Gotte, M. Mechanism of inhibition of Ebola virus RNA-Dependent RNA Polymerase by Remdesivir. Journal of Viruses, 2019 Apr 4;11(4). DOI: 10.3390/v11040326.
  • microbenote

0 Response to "Remdesivir - Sebuah Harapan dari Ketidakpastian Pandemi COVID-19"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel