Teknik Bekerja Aseptis di Lab. Mikrobiologi - Definisi, Prinsip dan Macam Tenik Aseptis


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk hidup mikroskopis yang disebut mikroorganisme. Tidak semua jenis mikroorganisme besahabat dengan manusia, karena ada sebagian yang dapat menimbulkan penyakit dan menybabkan kontaminan apabila tidak ditangani sesuai prosedur.

Saat bekerja dilaboratorium, mikroorganisme dapat mengontaminasi medium pertumbuhan dan menyababkan kegagalan dalam melakukan percobaan. Jika tidak segera dicegah, kontaminasi dapat menimbulkan kerugian baik secara material maupun non meterial. Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengunakan menggunakan teknik aseptis.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Definisi Teknik Aseptis

Terdapat berbagi macam definisi dari teknik aseptis. Pertama, teknik aseptis adalah suatu kesatuan rutinitas dari rutinitas terukur yang digunakan untuk mencegah kultur, media steril, stok bahan, dan larutan lain terhindar dari kontaminasi mikroba yang tidak diinginkan. 

Kedua, teknik aseptis juga disebut dengan teknik steril, yaitu istilah yang digunakan untuk mencegah kontaminasi mikroba dalam laboratorium dan peralatan medis. 

Ketida, teknik aseptis juga dikatakan sebagai usaha untuk menjaga lingkungan kerja agar terbebas dari kontaminan, baik dari benda asing maupun mikroba. 

Teknik aseptis pertama kali diperkenalkan oleh Joseph Lister untuk mengendalikan mikroba menggunakan agen fisika maupun kimia yang hingga saat ini masih digunakan.

B. Prinsip Teknik Aseptis dalam Lab. Mikrobiologi

Teknik aseptis yang sering dilakukan di dalam lab. Mikrobiologi diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Membersihkan permukaan benda dan meja kerja dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan biasanya alkohol atau etanol dengan konsentrasi antara 70% - 98%.
  2. Mengurangi durasi terpaparnya media tumbuh atau larutan dari udara terbuka.
  3. Menjaga cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer atau alat lainnya selalu dalam kondisi tertutup rapat.
  4. Mensterilkan jarum ose dan peralatan lain yang kontak dengan media tumbuh atau kultur mikroba.
  5. Mencegah bernafas secara langsung pada permukaan media tumbuh atau kultur mikroba. 
  6. Menggunakan masker dan jas laboratorium yang steril adalah pilihan yang tepat saat melakukan kerja di dalam laboratorium.

C. Macam-Macam Teknik Aseptis

1. Persiapan dan Pengkondisian Lingkungan Kerja 

  1. Selalu gunakan alkohol 70% untuk membersihkan tangan sebelum bekerja.
  2. Direkomendasikan menggunakan surgical gloves atau sarung tangan berbahan latex.
  3. Bersihkan peralatan kerja (pinset, cawan petri, erlenmeyer, tabung reaksi, gelas beaker) bagian permukaan luar menggunakan alkohol 70%.
  4. Hindari menuang larutan secara langsung dari tabung reaksi atau erlenmeyer. Direkomendasikan menggunakan pipet tetes atau pipet ukur.
  5. Jangan membukan pembungkus peralatan gelas yang sudah steril sebelum digunakan.
  6. Selalu tutup dan rapatkan lubang tabung reaksi atau erlenmeyer agar tidak terkominasi mikroba udara.
  7. Direkomendasikan bekerja didalam unit Laminar Air Flow (LAF) yang mempunyai sistem penyaringan udara partikulat tinggi (HEPA).
  8. Selalu bekerja dekat dengan api bunsen.
  9. Hindari berbicara yang tidak perlu saat melakukan kerja aseptis.
 

2. Desinfeksi Meja Kerja

  1. Pastikan semua media dan larutat tidak ada yang terbuka.
  2. Letakkan perlatan dan bahan yang digunakan pada posisi yang mudah dijangkau.
  3. Semprotkan cairan desinfektan kemudian lap permukaan meja, kursi dan benda-benda lainnya yang akan digunakan untuk bekerja. Desinfektan yang direkomendasikan adalah etanol karena memiliki efek cepat membunuh mikroba.
  4. Nyalakan api bunsen untuk menciptakan lingkungan aseptis atau bebas dari mikroba udara.
 

3. Membakar Tepi Cawan Petri dan Mulut Tabung Reaksi / Erlenmeyer

  1. Teknik ini digunakan untuk memastikan tidak adanya mikroba yang menempel ditepi cawan, mulut tabung reaksi atau erlenmeyer.
  2. Penutup tabung reaksi dan erlenmeyer seharusnya terbuat dari bahan yang mudah dilepas-tutup, seperti menggunakan kain kasa dibalut kapas (cotton plug).
  3. Sterilkan tepi cawan petri sebelum dibuka dengan cara melewatkannya diatas api bunsen dengan cepat dan kontinyu. Jangan terlalu panas sehingga membuat media menjadi rusak / meleleh. 
  4. Sterilisasi tabung reaksi / erlenmeyer adalah dengan membakar bagian mulut tabung. Gunakan salah satu tangan untuk memegang tabung reaksi / erlenmeyer. Tangan lain membuka penutup dengan bantuan jari kelingking atau jari telunjuk bersama jari tengah. Mulut tabung / erlenmeyer dilewatkan diatas api bunsen 2 - 3x.
 

4. Transfer Biakan Secara Aseptis

    1. Gunakan jarum ose untuk mengambil kultur koloni bakteri.
    2. Bersihkan kedua tangan dengan alkohol 70%.
    3. Bakar ujung jarum ose hingga memijar didalam api bunsen.
    4. Sterilkan tepi cawan petri sebelum dibuka.
    5. Buka penutup cawan petri mengunakan ibu jari tidak lebih dari 45 derajat.
    6. Ambil kultur bakteri dan transfer ke cawan petri lainnya.
     

       D. Sumber & Referensi

      • Madigan, M.T., Martinko, J.M., Bender, K.S., Buckley, D.H and Stahl, D.A. 2015. Brock Biology of Microorganism 14 th edition. Pearson Education, US.
      • Pommerville, J.C. 2004. Microbiology: Then and Now in Alcamo's Fundamentals of Microbiology (pp. 1-13). Sudbury, MA: Jones and Bartlett Publisher. 
      • Bykowwski, T., dan Stevenson, B. Aseptic Technique. Current Protocol in Microbiology A.4D.1-A.4D.11, 2008, Wiley Interscience. DOI: 10.1002/9780471729259/mca04ds11. 
      • Wood, M.J. 2011. Laboratory Manual for General Microbiology (MBC 2010C). Lake-Summer Community College, Science Depertement, Leesbug, FL.

      0 Response to "Teknik Bekerja Aseptis di Lab. Mikrobiologi - Definisi, Prinsip dan Macam Tenik Aseptis"

      Post a Comment

      Iklan Atas Artikel

      Iklan Tengah Artikel 1

      Iklan Tengah Artikel 2

      Iklan Bawah Artikel